
ADVERTISEMENT
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, mengatakan Rusia telah menyeret China ke dalam perang di Ukraina. Dia menuding ratusan warga China direkrut oleh tentara Rusia untuk ikut berperang.
ADVERTISEMENT
Pihak Ukraina memiliki rincian lebih dari 150 warga negara China yang telah dikerahkan ke garis depan pertempuran, kata Zelensky, sehari setelah mengeklaim pihaknya telah menangkap dua warga negara China yang bertempur di wilayah Donetsk timur.
Zelensky mengatakan Ukraina siap untuk membebaskan warga negara China yang ditangkap dengan imbalan tawanan perang Ukraina yang ditahan di Rusia.
“Keterlibatan terang-terangan warga negara China dalam operasi tempur di wilayah Ukraina merupakan langkah yang disengaja untuk memperluas perang,” kata Zelensky pada Rabu (9/4) dikutip dari AFP.
“Ini merupakan indikasi lain bahwa Moskow hanya perlu menunda pertempuran,” sambungnya.
Kritik baru terhadap Rusia dan China muncul beberapa jam setelah Beijing membantah warga negaranya telah direkrut dalam jumlah besar untuk berperang dengan Rusia.
ADVERTISEMENT
“Ini adalah kesalahan kedua Rusia. Yang pertama adalah Korea Utara. Mereka menyeret negara lain ke dalam perang. Saya yakin bahwa mereka sekarang menyeret China ke dalam perang ini,” kata Zelensky kepada wartawan di Kiev.
Menurut intelijen Ukraina, Korea Selatan, dan Barat, Pyongyang tahun lalu mengirim lebih dari 10.000 tentaranya untuk mendukung tentara Rusia setelah Ukraina melancarkan serangan lintas batas yang berani di wilayah Kursk barat.
“Masalah ‘China’ serius. Ada 155 orang dengan nama dan detail paspor yang berperang melawan warga Ukraina di wilayah Ukraina,” kata Zelensky.
Sebuah dokumen yang dibagikan seorang pejabat senior Ukraina berisi dugaan nama dan detail paspor dari 168 warga negara China yang menurut Kiev telah direkrut oleh tentara Rusia.
ADVERTISEMENT
Zelensky mengatakan dia yakin warga China yang berperang ada lebih banyak lagi. Pihaknya tengah mengumpukan informasi lebih lanjut.
Dia tidak menuduh Beijing telah secara langsung mengirim tentara tersebut, tetapi mengatakan otoritas China menyadari bahwa warga mereka sedang direkrut.
“Jelas bagaimana mereka merekrut. Salah satu skemanya adalah melalui media sosial, khususnya TikTok dan jejaring sosial China lainnya, tempat orang Rusia mendistribusikan iklan,” kata Zelensky.
“Beijing mengetahui hal ini,” tambahnya.
No responses yet