Notice: Function _load_textdomain_just_in_time was called incorrectly. Translation loading for the brightly domain was triggered too early. This is usually an indicator for some code in the plugin or theme running too early. Translations should be loaded at the init action or later. Please see Debugging in WordPress for more information. (This message was added in version 6.7.0.) in /www/indo0323/38.181.63.135/wp-includes/functions.php on line 6121
BAZARTOTO – Pelapor Wawalkot Armuji Minta Maaf Telah Buat Gaduh di Surabaya – BAZARTOTO

BAZARTOTO – Pelapor Wawalkot Armuji Minta Maaf Telah Buat Gaduh di Surabaya

No category
Janhwa Diana, pelapor Wakil Walikota Surabaya Armuji atas dugaan pencemaran nama baik, Jumat (11/4/2025) Foto: Farusma Okta Verdian/kumparan

zoom-in-whitePerbesar
Janhwa Diana, pelapor Wakil Walikota Surabaya Armuji atas dugaan pencemaran nama baik, Jumat (11/4/2025) Foto: Farusma Okta Verdian/kumparan
ADVERTISEMENT

Janhwa Diana, warga Surabaya yang melaporkan Wakil Wali Kota Surabaya, Armuji ke polisi meminta maaf telah membuat gaduh.
ADVERTISEMENT

Hal ini buntut dari kasus dugaan pencemaran nama baik yang ia layangkan setelah Armuji mengunggah video saat sidak di salah satu perusahaan di wilayah Margomulyo, Surabaya.
“Saya minta maaf buat gaduh satu Surabaya,” kata Diana saat ditemui di salah satu resto di Surabaya, Jumat (11/4).
Diana menjelaskan, peristiwa ini bermula saat dirinya mendapat telepon dari nomor yang tidak ia kenal.
Saat diangkat, rupanya nomor yang ditelepon tersebut menyebutkan bahwa dirinya Wawalkot Surabaya.
“Kalau misalnya dapat telepon nomor tidak dikenal, ngomongnya kasar. Kenapa ada bunyi tit, karena saya dikatai ‘matamu asu’. Reaksi pertama kali pastinya kaget ini siapa. ‘Hallo, saya ini wawali’, saya bilang ‘kenapa pak?’ Saya perjalanan pulang dari luar kota, dari Jakarta. Kita berhenti di rest area saat itu, ‘Saya mau ketemu, (kata Armuji)’. Saya waktu diomongi gitu takut,” jelasnya.
ADVERTISEMENT

“Kita ini pengusaha, nomor telepon diketahui banyak orang. Namanya instansi resmi pasti kasih surat, undangan, klarifikasi ke kantornya. Kalau tiba-tiba ditelepon tanpa ada surat pemberitahuan, dibentak-bentak, reaksi saya nggak balas (bentak),” lanjutnya.
Dalam percakapan telepon itu, Armuji meminta ijazah seorang karyawan yang ditahan perusahaan untuk segera diserahkan.
Diana pun menyebut bahwa orang yang ada di telepon tersebut adalah penipu. Ia pun langsung menutup telepon tersebut.
“Alasannya ‘ijazahnya warga Surabaya mana? (kata Armuji). Saya jawab, ‘Pak, saya nggak tahu bapak, kalau bapak ada masalah sama saya, kita ketemu di kantor polisi saja’. Saya juga nggak marah, nggak apa, itu reaksi wajar orang tiba-tiba ditelepon, nggak ketemu muka,” terangnya.
Usai menutup telepon itu, suami Diana menyampaikan bahwa dia juga ditelepon oleh seseorang dan langsung menutup telepon tersebut.
ADVERTISEMENT

“Suami cerita, dia sebelumnya sudah telepon suami pakai nomor tulisan N. Penipu ada nama instansi foto. Waktu dia ngomel-ngomel dia diam saja, ditutup (telepon),” katanya.
“Bukan kita menghina, nggak. Saya nggak ada masalah apa-apa, nggak nyenggol orang, nggak ngerti apa-apa,” tambah dia.
Calon Wakil Wali Kota Surabaya, Armuji, nyoblos di TPS 017, Kelurahan Ngagel Rejo, Kecamatan Wonokromo, Surabaya, Rabu (27/11/2024). Foto: Farusma Okta Verdian/kumparan
Keesokan harinya, anak Diana mengatakan bahwa orang di telepon tersebut merupakan benar Armuji.
“Saya pulang, besok kerja biasa. Di rumah tiba-tiba anak saya sekolah pulang jam 15.00 WIB ngasih tahu, saya bilang biarin. Ternyata ini Pak Armuji, kaget saya. Ya weslah nanti kalau mau ketemu pasti kirim surat,” ucapnya.
Diana menyayangkan tindakan Armuji yang tiba-tiba menelepon dirinya meminta untuk bertemu tanpa disertai surat pemanggilan sebelumnya.
“Menurut saya, saya seorang bisnis, kalau memang itu dari instansi pemerintah, pasti kasih surat dulu dari kantor wali kota mau mengadakan pertemuan mediasi. Ini nggak mediasi loh. Saya ini korban,” ungkapnya.
ADVERTISEMENT

Sebelumnya, Armuji, dilaporkan ke Polda Jawa Timur (Jatim) atas dugaan pencemaran nama baik. Hal ini setelah ia melakukan sidang di sebuah pabrik di wilayah Margomulyo, Surabaya.
Armuji menjelaskan, peristiwa ini bermula saat ada salah seorang pegawai yang telah resign di sebuah perusahaan di wilayah Margomulyo, Surabaya. Namun, ia mengaku ijazahnya masih ditahan oleh perusahaan tersebut usai resign.
“Akhirnya lapor ke saya. Aturan UU sudah jelas, perusahaan tidak boleh menahan ijazah, di mana sudah tidak bekerja di tempat itu,” kata Armuji saat dikonfirmasi, Jumat (11/4).
Mendapat laporan itu, Armuji melakukan sidak di perusahaan di Margomulyo tersebut pada Rabu (9/4).
Saat tiba di lokasi, perusahaan tersebut dalam keadaan tertutup rapat. Armuji mencoba mengetuk dan memanggil orang yang ada di dalam perusahaan tersebut, namun tidak ada respons sama sekali.
ADVERTISEMENT

Armuji pun lalu mencoba menelepon pemilik perusahaan tersebut dengan loudspeaker agar bermaksud beberapa pihak mendengar jawabannya. Armuji juga merekam telepon tersebut dan diunggah di akun sosial medianya.
“Saya datang baik-baik, saya tok-tok, saya telepon, mereka tidak mau bukakan pintu. Anak buah saya, saya suruh telepon dan di speaker agar tahu,” katanya.
Saat di percakapan telepon itu, Armuji malah dituduh sebagai penipu oleh pemilik perusahaan tersebut.
“Dia menuduh saya seorang penipu. Dengan begitu saya ngomong, saya itu datang dengan baik-baik, tolong dibukakan pintunya, kita bicara di dalam. Dia tidak mau, ngomel dan macam-macam. Ya sudah,” ungkapnya.
“Saya ngomong, kenapa setiap orang sidak ke tempat mereka selalu tidak dibukakan. Saya kan ngomong, kemungkinan, mungkin di dalamnya ada narkobanya atau bagaimana. Saya bilangnya kemungkinan,” lanjutnya.
ADVERTISEMENT

Keesokan harinya pada Kamis (10/4), pihak pemilik perusahaan ternyata melaporkan Armuji ke Polda Jatim atas dugaan pencemaran nama baik.
Sementara itu, Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Dirmanto, membenarkan bahwa pihaknya mendapat laporan tersebut. Laporan itu dilayangkan oleh seorang perempuan.
“Benar ada laporan. Masih di dalami oleh direktorat siber Polda Jatim,” kata Dirmanto.

Tags:

No responses yet

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *